logo PT Nirmala Satya Development
Stres

Terdapat 3 faktor pemicu stres, yaitu Stresor fisikobiologis (penyakit yang sulit disembuhkan atau cacat fisik), Stresor psikologis (pikiran berburuk sangka atau frustasi), Stresor sosial (hubungan antar individu, masyarakat atau keluarga yang tidak harmonis).

Stres merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh manusia, karena setiap kehidupan yang dijalani oleh individu bisa menghasil stres baru pula. Berbagai faktor dan latar belakang tentunya membuat seseorang mengalami stres. pada artikel ini kita akan membahas apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mengalami stres.

1. Tuntutan Keluarga

Tuntutan yang tinggi dari anggota keluarga dapat menjadi sumber stres bagi seseorang. Tuntutan keluarga dapat berupa harapan yang tidak realistis, harapan yang tidak sesuai dengan keinginan Anda, dan harapan yang terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan keterbatasan Anda. Tuntutan untuk menikah atau memiliki anak pada usia tertentu dapat menimbulkan tekanan dan kecemasan. Ketidaksepakatan dan konflik dengan anggota keluarga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ketegangan. Tuntutan keluarga yang tinggi dan tidak terselesaikan dapat menyebabkan stres jangka panjang, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Tuntutan keluarga yang tinggi dan tidak terselesaikan dapat menyebabkan stres jangka panjang, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

2. Konflik

Konflik dapat menyebabkan stres yang serius bagi individu. Konflik dapat terjadi dalam berbagai situasi, termasuk di tempat kerja, dalam hubungan pribadi, dan dalam situasi sosial lainnya. Konflik dapat terjadi antara dua orang atau lebih, perselisihan yang tidak terselesaikan, dan bahkan perang antara dua negara atau lebih. Konflik dapat menyebabkan stres karena beberapa alasan. Secara khusus, konflik dapat memicu respons "melawan atau lari" dalam tubuh dan meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Kadar hormon stres yang tinggi dapat menyebabkan gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, keringat berlebih, dan ketegangan otot. Konflik dapat mengganggu keseimbangan emosional dan psikologis seseorang dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Contoh konflik yang mungkin terjadi seperti perselisihan antar keluarga, rekan kerja maupun teman sebaya.

3. Tuntutan akademik

Bagi kamu yang masih menjadi seorang pelajar tentu ada tuntutan sebagai siswa. Beban akademis dapat menjadi salah satu sumber stres utama bagi mahasiswa. Persyaratan akademis dapat mencakup tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, seperti tugas kuliah, ujian, presentasi, dan penelitian.Tuntutan akademis dapat membuat mahasiswa stres seperti Tekanan waktu Mahasiswa sering kali dituntut untuk menyelesaikan tugas dengan jadwal yang ketat dan dalam waktu yang terbatas. Hal ini dapat menimbulkan banyak tekanan waktu dan mahasiswa mungkin merasa terburu-buru dalam menyelesaikan tugasnya. Juga, ketidakpastian Mahasiswa sering kali merasa tidak yakin dengan masa depan mereka setelah lulus, sehingga dapat menimbulkan banyak kecemasan dan ketidakpastian, terutama jika mereka merasa bahwa kinerja akademis mereka akan mempengaruhi jalur karir mereka.

4. Resiliensi Rendah

Resiliensi yang rendah dapat menjadi penyebab stres. Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami situasi yang penuh tekanan atau sulit. Orang yang resilien lebih mampu mengatasi situasi yang penuh tekanan dalam hidupnya. Orang dengan resiliensi yang rendah mungkin mengalami kesulitan untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan dan sulit dalam hidup mereka. Akibatnya, mereka mungkin lebih rentan terhadap stres dan mengalami tekanan yang lebih besar dalam menghadapi masalah dan tantangan. Namun, penting untuk diingat bahwa tingkat ketahanan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pengalaman hidup, dukungan sosial, dan keterampilan memecahkan masalah.

5. Peristiwa yang traumatis

Peristiwa traumatis dapat menjadi sumber stres yang serius. Trauma adalah pengalaman yang melibatkan stres dan tekanan hebat yang menyebabkan respons yang kuat dari sistem saraf dan memengaruhi fungsi mental dan fisik seseorang. Contoh peristiwa traumatis yang dapat menyebabkan stres antara lain Kematian atau kehilangan orang yang dicintai,Pelecehan fisik, seksual, atau verbal, Kecelakaan atau cedera serius, Bencana alam atau fenomena alam yang tidak terduga, Pelecehan atau diskriminasi.

Peristiwa traumatis dapat menyebabkan respons stres yang kuat, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD) jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi siapa pun yang pernah mengalami peristiwa traumatis untuk mencari bantuan dan dukungan dari profesional kesehatan mental atau kelompok pendukung.

Dapat disimpulkan bahwa hal-hal diatas menjadi faktor-faktor penyebab seseorang mengalami stres. namun perlu dingat kembali sumber-sumber stres yang terjadi setiap orang berbeda-beda sehingga antara individu dengan individu lainnya saling berbeda.

Kamu bisa mengetahui kondisi psikologis dengan melakukan Tes Psikolog Online yang telah disediakan oleh NS Development.

Artikel berhubungan: